Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Berprestasi

Dies Natalis

Kunjungan Mahasiswa PLS

Rabu, 05 Maret 2014

apa itu pendidikan luar sekolah ?

Posted by cempaka20 On 05.11
mungkin masih ada beberapa orang yang belum tau apa itu pendidikan luar sekolah ? apa itu pls ?
daripada kalian bingung-bingung ga jelas ngayal ngambang apa itu pendidikan luar sekolah ,maka saya akan menerangkan dan menjelaskan sedikit gambaran umum dari pendidikan luar sekolah.
pendidikan luar sekolah itu adalah pendidikan di luar sekolah . loh ??
maksudnya itu pendidikan diluar persekolahan formal begituu *oohh
atau juga masih ada yang bingung ,loh itu sih apa lagi ??
aduh kasian banget sih kaka kalo masih belum tau aja maksudnya nih (hihi bercanda aja dink) saya jelasin lagi lebih lanjut yaahh
pendidikan diluar persekolahan formal itu yaa berarti jalur pendidikan di luar pendidikan formal misalnya pendidikan informal atau bisa juga pendidikan nonformal .
kan di indonesia menurut uu no 20 th 2003 sistem pendidikan nasional ada beberapa jalur yaitu pendidikan formal,informal dan nonformal . nah pls itu meliputi pendidikan informal dan nonformal pasti udah tau sedikitkan maksudnya? harus tau dong ka .
pendidikan informal itu ya seperti pendidikan dalam keluarga ,kalo pendidikan nonformal banyak nih contohnya ada pkbm,skb,kejar paket,lembaga pendidikan kursus,bimbel dll
gimana uda paham kan apa itu pendidikan luar sekolah .
terus kalo kuliah jurusan pls itu gimana nantinya ?
wah kalo itu santai aja kaka ,akan saya jelasin lagi ko tenang tenang ..
kalo kuliah jurusan pendidikan luar sekolah itu nanti pelajaran nya mbahas tentang pendidikan di indonesia terutama pendidikan nonformal nya ,nanti juga belajar banyak tentang psikologi tapi tidak sedetail jurusan psikologi karena pelajaran psikologinya hanya untuk sekedar pengetahuan untuk memahami psikologi manusia nanti saat terjun dalam menghadapi konteks masalah di pendidikan nonformal ,ada pula pendidikan sosial nya untuk memahami dunia sosial khususnya dalam pendidikan nonformal . dan masih banyaaakk lagiiiiiii kalo pengin tau lebih lanjut bisa klik disini
kayanya segini aja yang bisa dijelasin mohon maaf bila banyak salah kataa maklumlah masih belajar ..
terimakasih dan semangaat kakaa !!!!
FIGHTING :D

Jumat, 17 Januari 2014

artikel

Posted by cempaka20 On 06.59

Gemerlapnya kota, gedung-gedung menjulang tinggi dengan kokoh, fasilitas dunia relatif lengkap, teknologi semakin maju, bidang medis hebat, pendidikan meningkat, dan sederet kemajuan yang menunjukkan kehebatan dan kekuatan. Semua ini adalah nikmat yang patut disyukuri.
Namun realita dan fakta di lapangan melaporkan bahwa kekokohan lahiriah dan dunia seperti ini tidak ditopang oleh kekokohan batin, yakni aqidah dan akhlaq karimah!! Kemajuan lahiriah jika tidak ditopang oleh aqidah dan akhlaq, maka ia ibaratnya pohon yang menjulang tinggi, namun batangnya keropos. 

Nikmat dan kemajuan seperti ini wajib disyukuri dengan memanfaatkannya dalam perkara ketaatan. Jangan nikmat ini malah menjadi sebab datangnya musibah seperti yang terjadi pada umat-umat terdahulu. Karenanya, Allah -Ta’ala- mengingatkan orang-orang Bani Isra’il (Yahudi) ketika mereka mulai ingkar nikmat,
"Tanyakanlah kepada Bani Israil: "Berapa banyaknya tanda-tanda (kebenaran) yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka". dan barangsiapa yang menukar nikmat Allah setelah datangnya nikmat itu kepadanya, maka Sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nya.
(QS. Al-Baqoroh: 211).

Apa yang terjadi pada Bani Isra’il juga mulai terjadi pada umat Islam. Ini tergambar pada iman dan akhlaq pada setiap muslim di zaman kita. Perhatikanlah kanan-kiri kita; kita akan menemukan keajaiban dengan terjadinya kerusakan. Kerusakan itu terjadi sedikit-demi sedikit, seperti gunung yang mengalami erosi sampai kita tak lagi melihat lagi gunung yang dahulu menjulang kokoh, bahkan bekasnya tak lagi, rata dengan bumi.

Demikianlah kondisi akhlaq pada umat ini; telah mengalami erosi yang perlahan-lahan mengikis identitas keislaman pada diri kebanyakan generasi muslim. Sehingga hampir-hampir kita tak lagi mengenal antara yang muslim dan kafir. Bahkan pada sebagian kondisi, kita tak mengenal identitas itu lagi pada diri dan penampilannya.

Dahulu kaum muslimin hanya berdo’a dan meminta hajatnya hanya kepada Allah saja. Sekarang lain, malah berdo’a, dan meminta kepada orang yang dianggap wali-wali & orang sholeh, atau tempat keramat dan kuburan.

Padahal Allah -Ta’ala- berfirman,
"Dan Sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyeru (berdo’a kepada) seseorangpun di dalamnya di samping (menyeru) Allah". 
(QS. Al-Jin: 18).

Al-Hafizh Ibnu Katsir-rahimahullah- berkata, "Allah -Ta’ala- menyatakan demikian untuk memerintahkan para hamba-Nya agar mengesakan Allah dalam setiap kondisi ibadah, dan tidak ada seorang yang boleh diseru (dido’ai) selain Allah, serta tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun". 
[Lihat Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim (4/555)]

Dahulu para wanita menutup seluruh tubuhnya dengan jilbab yang tebal lagi lebar, tak membentuknya. Sekarang sudah banyak wanita tak lagi memakai jilbab; kalaupun pakai, yah pakai jilbab modern yang tak syar’i, karena jilbab macam ini tidak menutupi seluruh tubuh, tak lebar, dan tak tebal !!!

Padahal Allah -Ta’ala- berfirman :
"Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita mukminah, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". 
QS. Al-Ahzaab: 59).

Dahulu para pemuda kita sibuk membaca Al-Qur’an di malam hari dan mempelajari agamanya. Kini semuanya tinggal khayalan; diganti dengan kebiasaan jelek berupa menyanyi & mendengarkan musik, menonton TV, nongkrong di pinggir jalan sambil memetik gitar dan usil. Wah, sungguh sial !!

Padahal Allah -Ta’ala- berfirman :
"Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan, dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan".
(QS. Luqman: 6).

Apa yang dimaksud dengan "perkataan yang tidak berguna"? Abdullah bin Mas’ud berkata,

هُوَ -وَ اللهِ- الْغِنَاءُ

"Demi Allah, itu adalah nyanyian". 
[HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (21130), Ath-Thobariy dalam Jami' Al-Bayan (10/201), Al-Baihaqiy dalam Syu'abul Iman (5096), dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrok alaa Ash-Shohihain (3542). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (jilid 6/hal. 1017)]

Dulu seorang muslim mencintai orang-orang sholeh, semisal Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, para sahabat, dan pengikutnya. Kini telah berubah; malah mencintai dan mengikuti orang-orang kafir & fasik. Bahkan mengidolakan mereka. Buktinya ?! 

Lihatlah pemuda kita lebih bangga dengan Bon Jovi, Michael Jakcson, Kurt Cobain, Meihem, Maradona, Bakcham, Ronaldo, dan lainnya. Lebih senang kepada para pemain musik, semisal Padi, Ungu, Ratu, Keris Patih, Samsons, Metallica, Iron Maiden, Nirvana, dan lainnya dibandingkan orang-orang yang sholeh tersebut. Musibah di atas musibah!!!

Padahal Allah -Ta’ala- berfirman : "Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau Saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah hizbullah (golongan Allah). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung". 
(QS. Al-Mujadilah: 22).

Syaikh Muhammad bin Sulaiman At-Tamimiy-rahimahullah- berkata, "Barangsiapa yang mentaati Rasul -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , dan mengesakan Allah, maka tak boleh baginya mencintai orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, walaupun orang yang ia cintai adalah kerabat terdekatnya". 
[Lihat Tashil Al-Ushul Ats-Tsalatsah (hal. 11), cet. Dar Ibnu Rajab]

Dulu seorang muslim malu jika berdusta dan mencuri. Kini dusta malah menjadi bahan profesi bagi para pemuda dan pelawak; mencuri dan korupsi menjadi hobi bagi sebagian orang yang tak takut kepada Allah. Na’udzu billah min dzalika.

Padahal Allah -Ta’ala- berfirman :"Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". 
(QS. Al-Maa’idah: 38)

Para pakar psikolog, dan ahli pendidikan berusaha mencari sebab terjadinya kerusakan akhlaq tersebut beserta solusinya. Namun mereka tak bisa sepakat dan mufakat; setiap pakar hanya sekedar meraba-raba bagaikan seorang yang buta berjalan di kegelapan malam. Padahal andaikan mereka mengambil penerang dari pelita Al-Qur’an, dan Sunnah, maka mereka akan sampai ke tujuan dengan selamat, tanpa pusing dan takut.

Ketika berselisih seperti ini, kita kembalikan kepada Allah & Rasul-Nya. Allah -Azza wa Jalla- berfirman :"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya". 
(QS. An-Nisaa’: 59).

Al-Hafizh Ibnu Katsir-rahimahullah- berkata dalam menafsirkan ayat ini, "Ini merupakan perintah dari Allah -Azza wa Jalla- bahwa segala sesuatu yang diperselisihkan oleh manusia berupa prinsip-prinsip agama, dan furu’-(cabang)nya agar perselisihan dalam perkara itu dikembalikan kepada kepada Al-Kitab (Al-Qur’an), dan Sunnah". 
[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (1/687)]

Bila kita kembali kepada Sunnah (petunjuk) Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, kita akan menjumpai bahwa sebab kemerosotan dan erosi akhlaq disebabkan oleh beberapa faktor asasi:

* Jauhnya Kaum Muslimin dari petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah
* Merebaknya Taqlid Buta kepada Kaum Kuffar
* Tipisnya Iman dalam Hati Generasi Muslim
* Hawa Nafsu yang Berkuasa
* Munculnya Acara-Acara yang Merusak lewat Media Massa –utamanya TV-

Terjadinya erosi dan krisis akhlaq dan moral seperti ini, kembali menyadarkan kita dari tidur yang panjang dan kelalaian yang akut. Sadarlah dari keterlenaan ini sebelum Allah -Azza wa Jalla- menurunkan adzab (siksan)-Nya sebagaimana yang terjadi pada umat-umat durhaka terdahulu. Jika Allah menurunkan adzab-Nya, maka ia tak akan menyisakan dan membedakan antara orang yang sholeh dan orang yang jelek. Semuanya akan dikenakan siksaan, jika tak saling mengingatkan, dan menasihati ketika melihat kemungkaran.

Allah -Ta’ala- berfirman,"Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya". 
(QS. Al-Anfaal: 25).

Semoga tulisan yang ada di depan anda merupakan sebuah upaya nasihat-menasihati diantara kaum muslimin sehingga kita tak diliputi adzab Allah pedih.

Terakhir, kami berdo’a kepada Allah sebagaimana dalam sebuah hadits riwayat Muslim,

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِيْ تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا

"Ya Allah berikanlah hatiku ketaqwaannya, dan sucikan. Engkaulah Penolong dan Pemelihara-nya".

Sumber : Buletin Jum’at At-Tauhid edisi 106 Tahun II. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas. Alamat : Pesantren Tanwirus Sunnah, Jl. Bonto Te’ne No. 58, Kel. Borong Loe, Kec. Bonto Marannu, Gowa-Sulsel. HP : 08124173512 (a/n Ust. Abu Fa’izah). Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Dewan Redaksi : Santri Ma’had Tanwirus Sunnah – Gowa. Editor/Pengasuh : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Layout : Abu Dzikro. Untuk berlangganan/pemesanan hubungi : Ilham Al-Atsary (085255974201). (infaq Rp. 200,-/exp) 

Sumber Artikel : http://almakassari.com

artikel

Posted by cempaka20 On 06.57

Penyebab Dan Jenis Phobia



Phobia (fobia) adalah merupakan suatu rasa takut yang berlebihan pada sesuatu hal. Pada dasarnya dan secara umum juga, rasa takut ini amat menghambat hidupnya. Rasa takut adalah wajar dan lumrah bagi setiap orang. Namun bila dirasa berlebihan dan terus menerus, maka yang bersangkutan dapat terjebak pada kondisi fiksasi yaitu terkunci mentalnya akibat tidak dapat mengatasi rasa takut yang berlebihan tersebut. 

Yang dimaksud dengan pengertian fobia adalah merupakan sebuah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal ataupun fenomena yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap penderita fobia sulit untuk dimengerti.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya suatu fobia ini. Pada umumnya penyebab phobiadisebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya akan hal tersebut kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia.


Jenis Penyebab Cara Mengatasi Phobia

Perlu kita ketahui bahwa hal ini sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya. Perubahan-perubahan yang terjadi di berbagai bidang sering tidak seiring dengan laju perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti dinamika dan mobilisasi sosial yang sangat cepat naiknya, antara lain pengaruh pembangunan dalam segala bidang dan pengaruh modernisasi, globalisasi, serta kemajuan dalam era informasi yang semakin pesat saja.

Selanjutnya beralih kepada jenis-jenis fobia yang banyak terjadi di masyarakat kita. Berikut adalahmacam phobia yaitu :
Ablutophobia - takut untuk mencuci atau mandi
Acerophobia - takut akan rasa asam (orang yang sering terkena diare)
Achluophobia - takut akan kegelapan
Acousticophobia - takut akan kebisingan
Acrophobia - takut akan ketinggian
Aeroacrophobia - takut akan ruang terbuka di ketinggian
Agliophobia - takut akan rasa sakit.
Agyrophobia - takut akan jalan atau menyeberang
Aichmophobia - takut akan jarum atau benda runcing
Alektorophobia - takut akan ayam
Allodoxaphobia - takut akan pendapat
Altophobia - takut akan ketinggian
Amathophobia - takut akan debu
Ambulophobia - takut untuk berjalan
Amychophobia - takut digaruk atau menggaruk
Ancraophobia - takut akan angin (Anemophobia)
Androphobia - takut pria
Angrophobia - takut marah
Anthropophobia - takut orang atau masyarakat
Antlophobia - takut banjir
Aphenphosmphobia - takut disentuh (Haphephobia)
Apiphobia - takut lebah
Arachibutyrophobia - takut selai kacang nempel di langit-langit mulut
Arachnephobia or Arachnophobia - takut laba-laba
Arithmophobia - takut angka
Arsonphobia - takut api
Asthenophobia - takut pingsan
Astrophobia - takut bintang atau ruang angkasa
Asymmetriphobia - takut benda asimetris
Athazagoraphobia - takut lupa, dilupakan

Demikian tadi beberapa hal yang berhubungan dengan fobia dan jenis fobia. Untuk bisa mengatasi akan ketakutan berlebihan diperlukan cara mengatasi fobia ini juga dengan cara yang benar dan tepat.

Ada beberapa tips cara mengatasi phobia ini yaitu dengan :
  1. Rasa optimis 100% bahwa ketakutan fobia ini bisa diatasi.
  2. Bantuan dan dukungan support 100% dari diri sendiri dan keluarga dibutuhkan dalam rangka terapi dan pemyembuhan fobia ini bisa berhasil dan juga agar berangsur-angsur kondisi ini menghilang.
  3. Menjalani terapi / sugesti alam bawah sadar (hipnosis) untuk mencapai hasil optimal dan permanen.

artikel

Posted by cempaka20 On 06.42

Deja Vu dan Asal-Usulnya



semua dari kita pernah mengalami apa yang dinamakan deja vu: sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya. Peristiwa ini bisa berupa sebuah tempat baru yang sedang dikunjungi, percakapan yang sedang dilakukan, atau sebuah acara TV yang sedang ditonton. Lebih anehnya lagi, kita juga seringkali tidak mampu untuk dapat benar-benar mengingat kapan dan bagaimana pengalaman sebelumnya itu terjadi secara rinci. Yang kita tahu hanyalah adanya sensasi misterius yang membuat kita tidak merasa asing dengan peristiwa baru itu.
Keanehan fenomena deja vu ini kemudian melahirkan beberapa teori metafisis yang mencoba menjelaskan sebab musababnya. Salah satunya adalah teori yang mengatakan bahwa deja vu sebenarnya berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau. Bagaimana penjelasan ilmu psikologi sendiri?
Terkait dengan Umur dan Penyakit Degeneratif
Pada awalnya, beberapa ilmuwan beranggapan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.
Selain itu, sebelumnya Chris Moulin dari University of Leeds, Inggris, telah menemukan pula penderita deja vu kronis: orang-orang yang sering dapat menjelaskan secara rinci peristiwa-peristiwa yang tidak pernah terjadi. Mereka merasa tidak perlu menonton TV karena merasa telah menonton acara TV tersebut sebelumnya (padahal belum), dan mereka bahkan merasa tidak perlu pergi ke dokter untuk mengobati ‘penyakit’nya karena mereka merasa sudah pergi ke dokter dan dapat menceritakan hal-hal rinci selama kunjungannya! Alih-alih kesalahan persepsi atau delusi, para peneliti mulai melihat sebab musabab deja vu ke dalam otak dan ingatan kita.
Baru-baru ini, sebuah eksperimen pada tikus mungkin dapat memberi pencerahan baru mengenai asal-usul deja vu yang sebenarnya. Susumu Tonegawa, seorang neuroscientist MIT, membiakkan sejumlah tikus yang tidak memiliki dentate gyrus, sebuah bagian kecil dari hippocampus, yang berfungsi normal. Bagian ini sebelumnya diketahui terkait dengan ingatan episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi kita. Ketika menjumpai sebuah situasi, dentate gyrus akan mencatat tanda-tanda visual, audio, bau, waktu, dan tanda-tanda lainnya dari panca indra untuk dicocokkan dengan ingatan episodik kita. Jika tidak ada yang cocok, situasi ini akan ‘didaftarkan’ sebagai pengalaman baru dan dicatat untuk pembandingan di masa depan.
Menurut Tonegawa, tikus normal mempunyai kemampuan yang sama seperti manusia dalam mencocokkan persamaan dan perbedaan antara beberapa situasi. Namun, seperti yang telah diduga, tikus-tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer: kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.
Menciptakan ‘Deja Vu’ dalam Laboratorium
Salah satu hal yang menyulitkan para peneliti dalam mengungkap misteri deja vu adalah kemunculan alamiahnya yang spontan dan tidak dapat diperkirakan. Seorang peneliti tidak dapat begitu saja meminta partisipan untuk datang dan ‘menyuruh’ mereka mengalami deja vu dalam kondisi lab yang steril. Deja vu pada umumnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, di mana tidak mungkin bagi peneliti untuk terus-menerus menghubungkan partisipan dengan alat pemindai otak yang besar dan berat. Selain itu, jarangnya deja vu terjadi membuat mengikuti partisipan kemana-mana setiap saat bukanlah hal yang efisien dan efektif untuk dilakukan. Namun beberapa peneliti telah berhasil mensimulasikan keadaan yang mirip deja vu.
Seperti yang dilaporkan LiveScience, Kenneth Peller dari Northwestern University menemukan cara yang sederhana untuk membuat seseorang memiliki ‘ingatan palsu’. Para partisipan diperlihatkan sebuah gambar, namun mereka diminta untuk membayangkan sebuah gambar yang lain sama sekali dalam benak mereka. Setelah dilakukan beberapa kali, para partisipan ini kemudian diminta untuk memilih apakah suatu gambar tertentu benar-benar mereka lihat atau hanya dibayangkan. Ternyata gambar-gambar yang hanya dibayangkan partisipan seringkali diklaim benar-benar mereka lihat. Karena itu, deja vu mungkin terjadi ketika secara kebetulan sebuah peristiwa yang dialami seseorang serupa atau mirip dengan gambaran yang pernah dibayangkan.
LiveScience juga melaporkan percobaan Akira O’Connor dan Chris Moulin dari University of Leeds dalam menciptakan sensasi deja vu melalui hipnosis. Para partisipan pertama-tama diminta untuk mengingat sederetan daftar kata-kata. Kemudian mereka dihipnotis agar mereka ‘melupakan’ kata-kata tersebut. Ketika para partisipan ini ditunjukkan daftar kata-kata yang sama, setengah dari mereka melaporkan adanya sensasi yang serupa seperti dejavu, sementara separuhnya lagi sangat yakin bahwa yang mereka alami adalah benar-benar deja vu. Menurut mereka hal ini terjadi karena area otak yang terkait dengan familiaritas diganggu kerjanya oleh hipnosis.
Sumber:
Entri Wikipedia Mengenai Deja Vu (lihat juga beberapa tautan yang diberikan di sana untuk bacaan lebih lanjut)

artikel

Posted by cempaka20 On 06.40

Kepribadian manusia selalu menjadi tema yang menarik untuk dicari tahu, apalagi kepribadian kita sendiri. Rasa ingin tahu tersebutlah yang lantas membuat banyak orang pergi ke psikolog untuk menjalani tes-tes kepribadian. Semua ini dilakukan demi mengetahui “seperti apa sesungguhnya diri kita ini?”
Enneagram 
Selain dengan mengikuti tes-tes psikologi, ada satu metode yang bisa digunakan untuk mengetahui kepribadian yaitu menggunakan enneagram. Enneagram diartikan sebagai “sebuah gambar bertitik sembilan”. Metode ini dikabarkan telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan diajarkan secara lisan dalam suatu kelompok sufi di Timur Tengah, hingga akhirnya mulai berkembang di Amerika Serikat sekitar tahun 1960-an. Kepribadian manusia dalam sistem enneagram, terbagi menjadi 9 tipe. Renee Baron dan Elizabeth Wagele, lewat buku yang berjudul enneagram, berusaha untuk menjelaskan kesembilan tipe tersebut agar lebih mudah dimengerti.
Sembilan Tipe Kepribadian Manusia
Kesembilan tipe kepribadian tersebut adalah :
Tipe 1 perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
Tipe 2 penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
Tipe 3 pengejar prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
Tipe 4 romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang biasa-biasa saja.
Tipe 5 pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
Tipe 6 pencemas
Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
Tipe 7 petualang
Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan dukacita.
Tipe 8 pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
Tipe 9 pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.
Panah dan Sayap
panah dan sayap dalam enneagramSetiap tipe pada enneagram berhubungan langsung dengan 2 tipe lainnya yang disebut sebagaipanah. Tipe 1 berhubungan dengan tipe 7 dan 4, tipe 2 dengan tipe 8 dan 4, dst (lihat gambar). Dinamika hubungan antar tipe ini terjadi sebagai berikut : jika dalam keadaan rileks tipe 1 akan mengambil karakter positif dari tipe 7, dan jika dalam keadaan tertekan akan mengambil karakter negatif dari panah sebaliknya, yaitu tipe 4. Sebagai contoh, tipe 1 yang mengambil sisi positif tipe 7 tidak akan terlalu mengkritik diri serta lebih menerima diri, lebih antusias dan optimis, bertindak lebih alami dan spontan. Sedangkan jika sedang tertekan akan mengarahkan kemarahan ke dalam diri sendiri lalu menjadi depresi, hilang kepercayaan diri, dan menginginkan apa yang tidak mereka miliki. Contoh lain, tipe 2 yang sedang rileks, akan mengambil karakter positif dari tipe 4, dan jika sedang tertekan akan mengambil karakter tipe 8. Dan begitu seterusnya dinamika hubungan pada tipe-tipe lainnya.
Selain panah, kepribadian kita dapat tercampur atau terpengaruhi oleh tipe di kanan dan kiri kita. Tipe di kanan dan kiri kita ini disebut dengan sayap. Contohnya, tipe 1 dengan sayap 2 yang lebih kuat, cenderung hangat, lebih suka menolong, mengkritik dan menguasai. Sedangkan tipe 1 dengan sayap 9 lebih kuat, cenderung lebih tenang, lebih santai, objektif dan menjaga jarak.
Tipe-tipe Enneagram dan Myers-Briggs Type Indicator
Bagian akhir buku Enneagram ini berisi penjelasan tentang tipe-tipe kepribadian yang sudah diakui, yaitu Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) dan kecocokannya dengan tipe-tipe dalam enneagram. MBTI sendiri adalah suatu inventori kepribadian yang berlandaskan pemikiran dariCarl Gustav Jung, seorang psikiater asal Swiss. Inventori ini mengukur kecenderungan individu berdasarkan empat skala : ekstraversion atau introversionsensing atau intuition,thinking atau feeling, serta judging atau perceiving. Terakhir, terdapat tabel hubungan antara sistem dalam enneagram dan MBTI.

artikel

Posted by cempaka20 On 06.33
Komunikasi yang Sehat untuk Memahami Anak Remaja
REMAJA adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Bagi sebagian besar orangtua, inilah masa yang bisa jadi cukup sulit, terutama dalam hal membangun komunikasi dengan anak remaja. Anak seakan menjadi makhluk asing yang sama sekali beda dengan si kecil yang dikenal bertahun-tahun.


Dalam buku ''Spirit for Women'', Petrus Kwik mengatakan bahwa untuk menghindari hubungan tidak harmonis antara orangtua dan anak remajanya, ada lima kesalahan orangtua dalam menghadapi anak remaja yang tidak semestinya dilakukan orangtua, yaitu:



Tidak Mendengarkan

Mendengarkan artinya bukan sekadar membiarkan dia bicara sembari orangtua berbenah diri berangkat kerja. Mendengarkan adalah menyediakan waktu khusus. Taruh piring atau buku yang sedang dibaca. Tunjukkan bahwa kita memang mau dan ingin mendengarkan mereka.



Sok Tahu

Suka memotong pembicaraan atau melanjutkan kalimatnya bukan hanya menjengkelkan bagi remaja, tetapi kita sendiri tentu juga tidak suka jika diperlakukan demikian. Yang jelas, hal itu membuat anak merasa kita tidak menghormatinya. Sebagai orangtua, kita harus menghentikan kebiasaan memotong pembicaraan mereka, meski kita merasa sudah tahu apa yang mereka katakan. Tentukan, apakah Anda bicara untuk memberi solusi atau hanya mendengarkan.



Memerintah

Masa remaja adalah masa anak merasa dewasa, tetapi sesungguhnya belum. Mereka merasa bisa mandiri. Saat kita terkesan mendominasi dirinya, anak remaja akan berontak. Apalagi bila disertai ancaman atau kekerasan. Beri perintah, tetapi hilangkan kata-kata seperti harus, jangan sekali-sekali, atau awas, dll. Beri mereka pilihan, beri pandangan tentang konsekuensi dari tiap tindakan mereka.



Protektif

Orangtua sering terlalu khawatir jika anak remaja terluka atau kenapa-kenapa. Tetapi, yang orangtua lakukan justru membuatnya kehilangan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru. Mereka justru tumbuh untuk lebih suka takut daripada berani. Hal ini akan sangat tidak baik ketika di masa-masa selanjutnya mereka harus belajar bisa membuat keputusan sendiri. Latih anak remaja untuk bisa mengambil keputusan sendiri, sambil tetap dipantau. Tidak apa-apa jika mereka gagal, yang perlu orangtua lakukan adalah membuat mereka bisa belajar dari tiap kegagalan itu dan bukan putus asa.



Tukang Kritik

Memberi komentar miring atau jadi tukang kritik terhadap model rambut, pilihan baju, teman yang diajak ke rumah, musik yang mereka dengar, dll. jelas bukan orangtua favorit bagi anak remaja. Maksud orangtua agar anak remaja tidak jatuh ke gaya hidup yang salah dengan cara mengkritik, hendaknya diimbangi dengan pujian. Bagi remaja, penghargaan orangtua sangat berharga. Saat mereka dibesarkan dengan perasaan hormat, maka mereka juga akan menghormati dirinya sendiri dan orang lain.

Selain hal tersebut di atas, dalam membangun komunikasi yang sehat dengan anak remaja, ada delapan hal yang harus dihindari orangtua untuk memahami anak remajanya, yaitu:



Menyalahkan

Ketika anak remaja terlibat masalah, hindarilah untuk menyalahkan, karena hal ini tidak akan membuat situasi dan keadaan lebih baik. Dengan masalah yang dihadapinya, seorang anak remaja biasanya sudah menyadari kesalahannya, tanpa harus dipojokkan lagi dengan cara menyalahkannya.



Menyindir

Menyindir adalah hal yang sangat menyakitkan bagi remaja. Bicaralah terus terang dan terbuka, agar anak remaja tidak merasa disindir ketika melakukan kesalahan.



Sinis

Kalimat sinis sering membuat remaja merasa lemah dan tidak dihargai. Komunikasi dengan anak remaja harus lebih diperhatikan, agar mereka tidak merasa disakiti dengan kata-kata sinis orangtuanya.



Mengungkit-ungkit

Siapa pun akan merasa sakit hati ketika kesalahan yang pernah dilakukan diungkit-ungkit. Tidak ada manusia yang sempurna dan luput dari kesalahan. Ketika anak remaja membuat kesalahan, jangan lagi diungkit-ungkit, karena masalah yang dihadapi saat itu lebih penting daripada yang sudah lewat.



Membuat Mereka Menangis

Remaja menangis di depan orangtuanya saat mereka benar-benar merasa sakit hati atau menderita. Hormati rasa sedihnya.



Khotbah

Yang namanya khotbah jelas satu arah. Tentu hal ini bukan cara yang baik untuk berkomunikasi. Lebih baik mengajar daripada berkhotbah, karena dalam proses mengajar, anak dapat kesempatan untuk bertanya, dan komunikasi akan berjalan dalam dua arah.



Mengganggu

Saat sedang mengalami masalah, misalnya putus dengan pacarnya, remaja bisa sangat sensitif. Maksud orangtua menggoda dengan mengatakan, cowok seperti itu saja kamu tangisi, akan menjadi gangguan bagi mereka.



Berlebihan

Menasihati anak dengan cara berlebihan yang berkesan arogan, akan membuat anak remaja menjauhkan diri dari orangtuanya.

Dalam upaya orangtua memahami anak remaja, orangtua haruslah menjadi motivator yang andal, sehingga hubungan baik dan harmonis akan terjalin antara orangtua dan anak remajanya, sehingga hal-hal yang dikhawatirkan pada remaja tidak akan terjadi. Dalam bukunya ''Help! There's a Teenager in My House'', Wyne Rice memaparkan bahwa remaja memberi respons yang lebih positif terhadap encouragement ketimbang kritik atau celaan. Pujilah anak remaja ketika dia sedang berbuat sesuatu yang baik, dan dukunglah dia untuk menumbuhkan dan mempertahankan hal-hal yang baik dalam dirinya. Selain itu, dalam menghadapi masalah remaja, tidak semua masalah layak dipersoalkan. Pilihlah hal-hal yang memang perlu dipersoalkan dengan cara arif. Jika tidak arif, maka orangtua akan cekcok terus-menerus dengan anak remajanya. Cara terbaik untuk membantu remaja dalam membedakan yang baik dan yang buruk dengan jalan membicarakan bersama-sama, menyediakan waktu untuk mendampingi mereka, dan dengan menjadi teladan bagi mereka. Orangtua membantu anaknya menjadi manusia yang bertanggung jawab dan mandiri dengan cara tidak menuruti segala kemauannya dan dengan memperbolehkan anak remaja belajar dari pengalaman-pengalamannya sendiri. Cara terbaik untuk mendisiplinkan anak remaja adalah dengan cara konsisten mengaitkan tingkah lakunya dengan konsekuensi-konsekuensi logis atau alamiah.

Masa remaja adalah masa untuk mempelajari life skills yang akan membantu mereka menuju orang dewasa yang mampu dan mandiri. Orangtua bukan hanya sebagai sumber pengaruh yang besar, melainkan juga merupakan sumber pengaruh yang paling lama meresap dalam kepribadian remaja. Tidak ada orangtua yang sempurna, tetapi setiap orangtua bisa menjadi orangtua yang sukses dengan jalan melakukan hal yang dia tahu itu benar. Selamat menjalin komunikasi yang sehat dengan anak remaja Anda!

* Dewi Yulianti

sumber  http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=13&id=52471

artikel

Posted by cempaka20 On 06.29

Mengatasi Masalah krisis Percaya Diri (PD) Remaja


masalah krisis kepercayaan diri (krisis PD) Remaja saat ini menjadi salah satu masalah klasik yang selalu dialami oleh sebagian remaja kita. Padahal, sebetulnya, masalah itu kalo dibiarin berlama-lama bisa  menjadi bumerang buat diri kita sendiri loh. Bisa jadi, potensi yang ada dalam diri kita justru terhambat karena hanya sebuah permasalahan yang sebenarnya nggak perlu jadi masalah. Nah, kita akan coba ulas sejauh mana pengaruh kepercayaan diri mempengaruhi keberhasilan seseorang, dan bagaimana cara mengatasi krisis PD yang berlebihan.

Memiliki rasa percaya diri (PD) itu penting lho. Kalau punya PD tinggi, kita bisa mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita secara optimal. Nggak perlu lagi deh kita merasa minder atau malu-malu ketika harus tampil di pasar, eehhh… di depan umum maksudnya. Pada kesempatan apapun. Dengan PD, kita juga bisa jadi tambah pinter, karena kita juga jadi berani angkat tangan untuk bertanya. Dan bisa jadi juga kita dikenal oleh banyak orang karena nggak minder dalam pergaulan.
Nah, kira-kira apa ya, yang bisa menyebabkan kita suka minder atau kurang PD? Ternyata banyak juga alasannya. Ini dia sebab-sebabnya supaya kita bisa terhindar dari kekurangan rasa percaya diri :

1. Kita suka mikir yang enggak-enggak tentang diri kita sendiri. Aduh jangan mandang sebelah mata sama diri sendiri dong!. Kalau ngerasa malu dengan fisik kita, yakinkan di hati kalau semua itu adalah anugrah Tuhan yang pasti ada manfaatnya. Contoh : kalo punya jempol tangan yang pendek, agak gemuk dan    ga enak diliat, pasti tetep ada manfaatnya, buat smsan misalnya. Kan nyambung tali silaturrahim itu penting, betul nggak??

2. Takut salah bisa membuat kita nggak maju. Kalo kita selalu ngerasa takut salah dalam melakukan sesuatu, ya nggak akan pernah bisa berhasil. Makanya jangan pernah takut salah. Kalo takut salah, mendingan ke laut aja. Karena, kesalahan adalah langkah awal menuju keberhasilan. Tokoh-tokoh besar dunia yang penemuannya sekarang bermanfaat buat kita juga, dulunya selalu melakukan kesalahan, tapi mereka terus mencoba untuk memperbaiki kesalahannya. So, jangan pernah takut salah!!

3. Kalo kita bergaul sama pengecut, otomatis kita juga akan jadi pengecut, karena pergaulan kita mempengaruhi kepribadian kita, karena kita berada di lingkungan yang mayoritas tidak punya rasa PD tinggi. Percaya deh, sedikit banyak, kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana kita berada. Kan kata Rasullullah juga, “Dirimu adalah sebagaimana temanmu”

4. Kita sering terpengaruh dengan pendapat orang lain, dan malangnya tidak semua pendapat itu benar. Pendapat atau masukan dari luar boleh saja kita tampung. Tugas kita adalah mengolahnya, sekaligus untuk evaluasi diri. Seandainya pendapat itu justru membuat kita menjadi mundur atau ragu-ragu, nah boleh deh ditolak.

Intinya, hilangkan jauh-jauh rasa minder dalam diri kita, nggak usah liat kekurangan yang ada, perbaiki kesalahan yang kita buat, dan perkaya diri kita dengan ilmu. Otomatis, sekurang-kurangnya kita dalam banyak halpun pasti akan tertutupi oleh kelebihan yang kita punya meskipun sedikit, yang penting PD dulu. Tapi ingat..!!!Jangan berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan itu nggak bagus. Jangan over PD!Positive thinking bout our self is must be!! 

selamat menjadi remaja yang percaya diri ( PD )



  • Blogger news

  • Blogroll