KONSEP DASAR
PENDIDIKAN LUAR
SEKOLAH

Di susun oleh :
1.Embun Melati W.
2. Farah Aeny
3. Heri Susanto
4. Nur Atika S.
5. Suwondo
6. Hikmah Nunki
Kata
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “”
Makalah ini berisikan tentang pentingnya pendidikan seumur hidup. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pendidikan seumur hidup.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Makalah ini berisikan tentang pentingnya pendidikan seumur hidup. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pendidikan seumur hidup.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ..ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang Masalah....................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah................................................................................................ 1
1.3.Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
2.1.Pengertian Pendidikan formal,informal dan nonformal........................................... 3
2.2Rasional pendidikan formal,informal dan
nonformal…………………………..4
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 5
A.Kesimpulan............................................................................................................ 5
B. Saran................................................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan
merupakan proses peningkatan pengetahuan,keterampilan,sikap dan kemampuan semua
anggota masyarakat yang dilakukan dengan berbagai cara, yaitu pendidikan
formal,informal dan nonformal dengan pendidikan yang sangat beragam.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat
bangsa dan negara.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai, kebudayaan nasional
indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Konsep pendidikan
mengenal adanya 3 lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan pendidikan keluarga,
lingkungan pendidikan sekolah dan lingkungan pendidikan masyarakat. UU nomor 20
tahun 2003 tentang pendidikan nasional menggariskan bahwa satuan pendidikan
adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur
formal, nonformal dan informal pada jenjang jenis pendidikan.
Secara faktual dan alamiah proses pendidikan akan
berlangsung secara hidup dan terjadi secara bersamaan didalam ketiga
linggkungan pendidikan tersebut, maka sudah seharusnya bila pendidikan menjadi
tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat dan pemerintah.
1.2. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas,
permasalahn yang dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa saja jenis-jenis pendidikan yang ada di indonesia?
2.
Apa yang dimaksud dengan pendidikan formal,informal dan non
formal?
3.
Apa peran pendidikan formal,informal dan nonformal dalam
kehidupan masyarakat?
4.
Bagaimana tujuan dari pendidikan formal,informal dan
nonformal?
5.
Apa perbedaan antara pendidikan formal,informal dan
nonformal?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan observasi ini adalah:
1. mengetahui jenis-jenis pendidikan
yang ada di indonesia.
2. mendiskripsikan pengertian
formal,informal dan nonformal.
3. menjelaskan peran dan fungsi
pendidikan formal,informal dan nonformal yang ada di indonesia.
4. Mendiskripsikan tujuan dari
pendidikan formal,informal dan nonformal.
5. Menjelaskan perbedaan antara
pendidikan formal,informal dan nonformal
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN PENDIDIKAN
FORMAL,INFORMAL DAN NONFORMAL
1.
Pendidikan formal
Pendidikan formal adalah
pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya yang dalam
tindak operasionalnya memiliki legalitas dan formalitas serta beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi . Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang
pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai
pendidikan tinggi.
Sedangkan jenis pendidikan nya terwujud dalam pendidikan
umum,kejuruan,akademik,profesi,vokasi,keagamaan dan pendidikan khusus.
Pendidikan formal juga
merupakanprogram kegiatan pendidikan yang terorganisasikan serta dirancang
untuk memenuhi kebutuhan belajar yang tidak dapat dipenuhi oleh kegiatan
informal dan nonformal.
Dalam pendidikan formal ditemukan
karakteristik sebagai berikut :
1.
Kegiatan
belajarnya diselenggarakan dalam kelas atau ruangan yang tertutup atau terpisah
dari pergaulan masyarakat.
2.
Terdapat
persyaratan usia dan pengelompokan usia ke dalam kelas atau tingkat tertentu.
3.
Terdapat
pembedaan tegas antara pendidik dengan peserta didik.
4.
Materi
pelajaran disusun dalam kurikulum
5.
Materi
pelajaranya bersifat akademik intelektualitas berkelanjutan
6.
Proses belajar
diatur secara tertib,terkendali dan terstruktur.
7.
Masa studi
pendidikan formal terhitung cukup lama dan memerlukan biaya cukup mahal
2.
Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri
yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
Kewajiban keluarga adalah
pemenuhan kebutuhan pokok . minimal anggotanya seperti memberi pangan,sandang
dan papan. Upaya pemenuhan kebutuhan ini dianggap masih kurang memadai sehingga
keluarga juga berkewajiban untuk memberikan kemungkinan perkembangan
intelektual,emosi,sosial dan spiritual anggotanya. Keluarga juga berkewajiban
untuk menciptakan dan mempertahankan rasa dihargai,rasa diasuh,dan rasa
doterima sebagaimana adanya, serta adanya ikatan afeksional diantara anggotanya
sesuai dengan kebutuhan dasar manusia.
Lingkungan pendidikan dalam
keluarga atau lingkungan pendidikan infomal ini merupakan bentuk yang
sebenarnya dari konsep pendidikan seumur hidup karena disinilah seseorang
secara sadar atau tidak sadar memperoleh sejumlah pengalaman yang sangat
berharga dari lingkungan nya.
Hasil pendidikan informal diakui sama dengan
pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan
standar nasional pendidikan.
Karakteristik lain dari
pendidikan informal adalah bahwa pendidikan informal sama sekali tidak
terorganisasi secara struktural,tidak terdapat penjenjangan kronologis,tidak
mengenal adanya kredensials,lebih merupakan hasil pengalaman belajar individual
mandiri,dan pendidikannya tidak terjadi sebagaimana pada pendidikan formal dan
non formal.
3. Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal
adalah pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem pendidikan persekolahan
yang berorientasi pada pemberian layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat.
jalur pendidikan di luar pendidikan formal dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan nonformal
tidak berada dan bergerak dalam kedudukan dan latar yang statis,tetapi justru
mengandung muatan energi proaktif.
Program yang
diselenggarakan melalui pendidikan nonformal dimaksudkan untuk melayani
berbagai kebutuhan belajar masyarakat.
Pelayanan yang
diberikan itu misalnya dalam bentuk pengetahuan,keterampilan,dan sikap mental
yang relevan dan fungsional,agar mereka mampu meningkatkan mutu dan taraf hidup
serta mampu berpartisipasi aktif,positif dan kreatip dalam pembangunan.
Pendidikan nonformal
paling banyak terdapat pada usia dini,lembaga bimbingan belajar,tempat kursus
serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak
terdapat di Masjid dan Sekolah Minggu. Selain itu, ada juga berbagai
kursus, diantaranya kursus musik,
bimbingan belajar dan sebagainya.
Karakteristik pendidikan
nonformal,sebagai berikut :
1.
Program
kegiatan nya disesuaikan dengan tubtutan pemenuhan kebutuhan
2.
Materi
pelajarannya bersifat praktis pragmatis
3.
Waktu belajar
yang singkat
4.
Dalam pendidikan
nonformal masalah usia peserta didik tidak menjadi masalah
5.
Waktu dan
tempat belajar disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta
6.
Kegiatan
pendidikan nonformal tidak terlalu banyak menuntut tersedianya prasarana dan
sarana belajar yang komplit
7.
Pendidikan
nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tidak semua orang yang telah menempuh pendidikan non-formal akan memenuhi
kualifikasi dalam dunia kerja. Terdapat beberapa unsur sebagai
indikator yang mempengaruhi kualifikasi dirinya dalam dunia kerja. Yang dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Setiap
pendidikan non-formal tidak memiliki standar yang sama yang menurut Bowles dan Gintis, biasa disebut dengan legitimacy inequality. Ketika lembaga tersebut memiliki perijinan,
maka selain mendapatkan sertifikat resmi, lembaga tersebut juga akan mudah
dalam bekerja sama dengan lembaga lain Hal itu lah yang akan membuat lembaga
tersebut akan lebih menghasilkan orang-orang yang lebih kompeten dalam dunia
kerja.
B. Saran
Sebagai mahasiswa, seharusnya kita dapat
berfikir kritis, objektif dan imajinatif dalam membela bangsa Indonesia.Jika
satu mahasiswa dapat memberikan dampak yang baik, maka bagaimana dengan
disatukannya mahasiswa-mahasiswa di Indonesia.Maka terjadilah dampak yang luar
biasa.
DAFTAR PUSTAKA
Sutarto,joko.(2007).pendidikan
non formal.semarang:unnes press
Categories:
konsep dasar pls
0 komentar :
Posting Komentar