Jumat, 17 Januari 2014

artikel

Posted by cempaka20 On 06.33
Komunikasi yang Sehat untuk Memahami Anak Remaja
REMAJA adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Bagi sebagian besar orangtua, inilah masa yang bisa jadi cukup sulit, terutama dalam hal membangun komunikasi dengan anak remaja. Anak seakan menjadi makhluk asing yang sama sekali beda dengan si kecil yang dikenal bertahun-tahun.


Dalam buku ''Spirit for Women'', Petrus Kwik mengatakan bahwa untuk menghindari hubungan tidak harmonis antara orangtua dan anak remajanya, ada lima kesalahan orangtua dalam menghadapi anak remaja yang tidak semestinya dilakukan orangtua, yaitu:



Tidak Mendengarkan

Mendengarkan artinya bukan sekadar membiarkan dia bicara sembari orangtua berbenah diri berangkat kerja. Mendengarkan adalah menyediakan waktu khusus. Taruh piring atau buku yang sedang dibaca. Tunjukkan bahwa kita memang mau dan ingin mendengarkan mereka.



Sok Tahu

Suka memotong pembicaraan atau melanjutkan kalimatnya bukan hanya menjengkelkan bagi remaja, tetapi kita sendiri tentu juga tidak suka jika diperlakukan demikian. Yang jelas, hal itu membuat anak merasa kita tidak menghormatinya. Sebagai orangtua, kita harus menghentikan kebiasaan memotong pembicaraan mereka, meski kita merasa sudah tahu apa yang mereka katakan. Tentukan, apakah Anda bicara untuk memberi solusi atau hanya mendengarkan.



Memerintah

Masa remaja adalah masa anak merasa dewasa, tetapi sesungguhnya belum. Mereka merasa bisa mandiri. Saat kita terkesan mendominasi dirinya, anak remaja akan berontak. Apalagi bila disertai ancaman atau kekerasan. Beri perintah, tetapi hilangkan kata-kata seperti harus, jangan sekali-sekali, atau awas, dll. Beri mereka pilihan, beri pandangan tentang konsekuensi dari tiap tindakan mereka.



Protektif

Orangtua sering terlalu khawatir jika anak remaja terluka atau kenapa-kenapa. Tetapi, yang orangtua lakukan justru membuatnya kehilangan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru. Mereka justru tumbuh untuk lebih suka takut daripada berani. Hal ini akan sangat tidak baik ketika di masa-masa selanjutnya mereka harus belajar bisa membuat keputusan sendiri. Latih anak remaja untuk bisa mengambil keputusan sendiri, sambil tetap dipantau. Tidak apa-apa jika mereka gagal, yang perlu orangtua lakukan adalah membuat mereka bisa belajar dari tiap kegagalan itu dan bukan putus asa.



Tukang Kritik

Memberi komentar miring atau jadi tukang kritik terhadap model rambut, pilihan baju, teman yang diajak ke rumah, musik yang mereka dengar, dll. jelas bukan orangtua favorit bagi anak remaja. Maksud orangtua agar anak remaja tidak jatuh ke gaya hidup yang salah dengan cara mengkritik, hendaknya diimbangi dengan pujian. Bagi remaja, penghargaan orangtua sangat berharga. Saat mereka dibesarkan dengan perasaan hormat, maka mereka juga akan menghormati dirinya sendiri dan orang lain.

Selain hal tersebut di atas, dalam membangun komunikasi yang sehat dengan anak remaja, ada delapan hal yang harus dihindari orangtua untuk memahami anak remajanya, yaitu:



Menyalahkan

Ketika anak remaja terlibat masalah, hindarilah untuk menyalahkan, karena hal ini tidak akan membuat situasi dan keadaan lebih baik. Dengan masalah yang dihadapinya, seorang anak remaja biasanya sudah menyadari kesalahannya, tanpa harus dipojokkan lagi dengan cara menyalahkannya.



Menyindir

Menyindir adalah hal yang sangat menyakitkan bagi remaja. Bicaralah terus terang dan terbuka, agar anak remaja tidak merasa disindir ketika melakukan kesalahan.



Sinis

Kalimat sinis sering membuat remaja merasa lemah dan tidak dihargai. Komunikasi dengan anak remaja harus lebih diperhatikan, agar mereka tidak merasa disakiti dengan kata-kata sinis orangtuanya.



Mengungkit-ungkit

Siapa pun akan merasa sakit hati ketika kesalahan yang pernah dilakukan diungkit-ungkit. Tidak ada manusia yang sempurna dan luput dari kesalahan. Ketika anak remaja membuat kesalahan, jangan lagi diungkit-ungkit, karena masalah yang dihadapi saat itu lebih penting daripada yang sudah lewat.



Membuat Mereka Menangis

Remaja menangis di depan orangtuanya saat mereka benar-benar merasa sakit hati atau menderita. Hormati rasa sedihnya.



Khotbah

Yang namanya khotbah jelas satu arah. Tentu hal ini bukan cara yang baik untuk berkomunikasi. Lebih baik mengajar daripada berkhotbah, karena dalam proses mengajar, anak dapat kesempatan untuk bertanya, dan komunikasi akan berjalan dalam dua arah.



Mengganggu

Saat sedang mengalami masalah, misalnya putus dengan pacarnya, remaja bisa sangat sensitif. Maksud orangtua menggoda dengan mengatakan, cowok seperti itu saja kamu tangisi, akan menjadi gangguan bagi mereka.



Berlebihan

Menasihati anak dengan cara berlebihan yang berkesan arogan, akan membuat anak remaja menjauhkan diri dari orangtuanya.

Dalam upaya orangtua memahami anak remaja, orangtua haruslah menjadi motivator yang andal, sehingga hubungan baik dan harmonis akan terjalin antara orangtua dan anak remajanya, sehingga hal-hal yang dikhawatirkan pada remaja tidak akan terjadi. Dalam bukunya ''Help! There's a Teenager in My House'', Wyne Rice memaparkan bahwa remaja memberi respons yang lebih positif terhadap encouragement ketimbang kritik atau celaan. Pujilah anak remaja ketika dia sedang berbuat sesuatu yang baik, dan dukunglah dia untuk menumbuhkan dan mempertahankan hal-hal yang baik dalam dirinya. Selain itu, dalam menghadapi masalah remaja, tidak semua masalah layak dipersoalkan. Pilihlah hal-hal yang memang perlu dipersoalkan dengan cara arif. Jika tidak arif, maka orangtua akan cekcok terus-menerus dengan anak remajanya. Cara terbaik untuk membantu remaja dalam membedakan yang baik dan yang buruk dengan jalan membicarakan bersama-sama, menyediakan waktu untuk mendampingi mereka, dan dengan menjadi teladan bagi mereka. Orangtua membantu anaknya menjadi manusia yang bertanggung jawab dan mandiri dengan cara tidak menuruti segala kemauannya dan dengan memperbolehkan anak remaja belajar dari pengalaman-pengalamannya sendiri. Cara terbaik untuk mendisiplinkan anak remaja adalah dengan cara konsisten mengaitkan tingkah lakunya dengan konsekuensi-konsekuensi logis atau alamiah.

Masa remaja adalah masa untuk mempelajari life skills yang akan membantu mereka menuju orang dewasa yang mampu dan mandiri. Orangtua bukan hanya sebagai sumber pengaruh yang besar, melainkan juga merupakan sumber pengaruh yang paling lama meresap dalam kepribadian remaja. Tidak ada orangtua yang sempurna, tetapi setiap orangtua bisa menjadi orangtua yang sukses dengan jalan melakukan hal yang dia tahu itu benar. Selamat menjalin komunikasi yang sehat dengan anak remaja Anda!

* Dewi Yulianti

sumber  http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=13&id=52471
Categories:

0 komentar :

Posting Komentar

  • Blogger news

  • Blogroll