Selasa, 14 Januari 2014

Pengantar Ilmu Pendidikan

Posted by cempaka20 On 16.14

Berikut aliran-aliran dalam filsafat pendidikan:

1. Filsafat Pendidikan Idealisme
Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi.

2. Filsafat Pendidikan Realisme
Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dn mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia.

3. Filsafat Pendidikan Materialisme
Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural.

4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme
Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami.

5. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas.

6. Filsafat Pendidikan Progresivisme
Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatugerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. 
 
7. Filsafat Pendidikan esensialisme
Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda. 

8. Filsafat Pendidikan Perenialisme
Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji.

9. Filsafat Pendidikan rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang.

1.            Aliran-Aliran Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Pemikiran Pendidikan di Indonesia

a.Aliran Empirisme
    Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan tidak mementingkan bakat anak yang dibawa dari lahir. Aliran ini menekankan bahwa pengalaman empiric yang diperoleh dari lingkungan akan berpengaruh besar dalam menentukan perkembangan anak. Namun, banyak yang tidak sepaham dengan aliran ini karena berdasarkan fakta di lapangan ada anak yang berhasil karena berbakat, meskipun lingkungan sekitarnya tidak mendukung.

2. Aliran Nativisme
Nativisme berasal dari bahas Lati, asal katanya “natives” berarti terlahir. Aliran ini dipelopori oleh Sckophenhauer seorang filosof kebangsaan jerman yang hidup dalam tahun 1788-1880. Dia berpendapat bahwa “Pendidikan ialah membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan pembawaannya”. Seseorang akan berkembang berdasarkan apa yang diabawaknya dari lahir. Hasil akhir perkembangan dan pendidikan manusia ditentukan oleh pembawaannya dari lahir. Pembawaan itu ada yang baik dan ada yang buruk. Oleh karena itu manusia akan berkembang dengan pembawaan baik maupun pembawaan buruk yang dibawaknya dari lahir.
Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan, dan pendidikan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perkembangan seseorang. Contoh orang tua yang mengiginkan anaknya menjadi pelukis. Ia berusaha mempersiapkan alat-alat untuk melukis dan mendatangkan guru untuk melukis, tetapi gagal karena dalam diri anak tidak ada bakat melukis. Oleh karena itu aliran ini merupakan aliran pesimis dalam pendidikan (pesimisme)

3. Aliran Naturalisme
Naturalisme berasal dari bahasa latin dari kata “nature” artinya alam, tabiat, dan pembawaan. Aliran ini dipelopori oleh J.J Rousseau (1712-1778), filosof kebangsaan prancis. Aliran ini dinamakan juga nagativisme ialah aliran yang meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik.
Ciri utama aliran ini ialah dalam mendidik seseorang kembalilah kepada alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak dirusak oleh pendidik. Dengan kata lain pembawaan yang baik itu supaya berkembang secara spontan.
Sebagai contoh, pada masa anak-anak pengembangan panca indra dilakukan melalui kegiatan anak itu sendiri. Untuk membimbing tingkah laku anak, buku tidak diperlukan, yang penting adalah pengembangan alam atau lingkungan dan berbagai pristiwa yang terjadi di dalamnya. Pada masa remaja agama dan moral hendaklah diajarkan kepada mereka semata-mata dalam kaitannya dengan alasan alamiah, kemampuan berfikir harus dikembangkan dan fantasi tidak dibiarkan bekerja leluasa. Pengajaran yang tujuannya ingin menanamkan suatu aturan atau otoritas tertentu lebih baik ditunda pelaksanaannya.


4. Aliran Konvergensi
Konvergensi berasal dari bahasa inggris asal katanya ”convergency” artinya pertemuan pada suatu titik. Aliran ini dipelopori oleh William Stren seorang ahli pendidikan bangsa jerman pada tahun 1871-1937. Aliran ini mempertemukan atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antara nativisme dan empirisme. Perkembangan seseorang tergantung kepada pembawaan dan lingkungannya. Dengan kata lain pembawaan dan lingkungan mempengaruhi perkembangan seseorang. Pembawaan seseorang baru berkembang karena pengaruh lingkungan.
William Stern berpendapat bahwa hasil pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungan, seakan-akan dua garis yang menuju ke suatu titik pertemuan sebagai berikut:
Pembawaan,Hasil pendidikan,Lingkungan

      5.. Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di Indonesia
            Aliran klasik di Indonesia tidak sepenuhnya ditolak, tetapi penerimaan itu dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional yang diterima sesuai dengan kebutuhan, namun ditempatkan dalam latar pandangan yang konvergensi.

2.      Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesia
a.       Pengajaran Alam Sekitar
            Pengajaran alam sekita merupakan gerakan pendidikan yang mendekatkan anak pada alam sekitarnya. Prinsip dari pengajaran alam sekitar adalah:
·         Dengan pengajaran alam sekitar itu guru dapat meragakan secara langsung.
·         Memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif atau giat.
·         Memungkingkan memberikan pengajaran totalitas.
·         Dapat memberikan anak bahan apersepsi intelektual yang kukuh.
·         Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional.
b.      Pengajaran Pusat Perhatian
            Pengajaran ini merupakan gerakan yang telah mendorong berbagai upaya agar dalam kegiatan belajar mengajar diadakan berbagai variasi sehingga perhatian siswa tetap terpusat pada bahan ajaran.
c.       Sekolah Kerja
            Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. Gerakan ini juga meluas sampai ke Indonesia, yang dikenal dengan istilah sekolah kejuruan.
d.      Pengajaran Proyek
            Dalam pengajaran proyek, anak bebas menentukan pilihannya (terhadap pekerjaan), merancang, serta memimpinnya. Proyek yang ditentukan oleh anak mendorongnya untuk mencari jalan keluar bila ia menemui kesulitan.
e.       Pengaruh Gerakan Baru dalam Pendidikan Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia
            Gerakan baru dalam pendidikan juga memberikan pengaruh yang besar dalam pendidikan di Indonesia. Misalnya, adanya muatan local dalam kurikulum, berkembangnya sekolah kejuruan, dan pemupukan semangat kerja sama multidisiplin dalam menghadapi masalah
  
untuk lebih jelasnya bisa dilihat di powerpoint disini

0 komentar :

Posting Komentar

  • Blogger news

  • Blogroll